
Kuliah di Turki, semester kuliah biasanya dibedakan oleh musim. Jika di Indonesia kita mengenal semester ganjil dan genap, maka semester di Turki dibedakan dengan semester musim gugur dan semester musim semi. Semester musim panas juga ada. Namun, ini hanya semester singkat, dan biasanya mata kuliah yang diberikan adalah mata kuliah pilihan saja. Mahasiswanya juga tidak banyak. Mahasiswa yang merasa sudah bekerja keras dengan memeras otak selama setahun, lebih memilih untuk berlibur untuk menikmati matahari. Semester ini, biasanya dimanfaatkan oleh mahasiswa-mahasiswa yang ingin cepat lulus, atau ingin mengulang mata kuliah.
Tibalah semester musim semi. Sebenarnya, musim semi sih belum tiba. Masih bisa dikatakan, musim dingin masih berkuasa di bumi Turki. Saat itu, pertengahan bulan Februari. Seperti semester sebelumnya, aku akan mendaftar mata kuliah secara online, pada saat seminggu sebelum perkuliahan dimulai. Ada dua mata kuliah wajib yang akan kuambil, yakni Comparative Politic and Regional Studies dan Seminar. Sementara, untuk mata kuliah pilihan, aku hanya mengambil satu mata kuliah saja. Belajar dari pengalaman di semester lalu, aku tak ingin terlalu rakus mengambil empat mata kuliah secara bersamaan. Otakku tak sanggup.
Untuk mata kuliah pilihan, aku mengambil mata kuliah Turkey in World Politic. Intissar juga mengambil mata kuliah yang sama. Horeeee. Aku punya teman di mata kuliah ini. Di sore hari, setelah seluruh mata kuliahku disetujui oleh kordinator program, Laz mengirimkan pesan melalui Whatsapp grup. Dia bertanya, apakah ada diantara kami yang mengambil mata kuliah Turkey in World Politic. Aku dan Intissar tidak menjawab. Belajar dari pengalaman pada semester sebelumnya, kami tak mau digerecokin Laz lagi di semester ini.
Di semester ini, aku dan Nasir memilih mata kuliah pilihan yang berbeda. “Aku sudah banyak belajar politik Turki waktu kuliah Strata1,” kata Nasir. Sementara Maria, yang memang tergila-gila dengan sosial media dan politik, mengambil mata kuliah dari jurusan Cultural Studies.
Senang rasanya, bisa kembali ke kampus. Bertemu dengan teman – teman setelah libur hampir selama sebulan. Semua terlihat fresh dan segar. Maria membawakan permen enak dari Spanyol. Dia kelihatan girang sekali ketika tiba, “You know what, Nurul. I just moved to a new flat. You must come anytime soon. I will cook tortilla for you”. Sera juga terlihat senang, setelah menghabiskan liburan musim dingin di Eropa. Aku tidak bertemu Hille, karena dia tengah meliput berita di negara tetangga.
Hari pertama kuliah di semester ini, kami menghadiri mata kuliah Comparative Politic and Regional Studies. Yang akan mengajar kami adalah Professor H.B, seorang wanita bergaya anggun berambut keriting pirang. Namun, jangan main-main dengan Beliau. Di hari pertama, Professor H.B langsung mengajar panjang, menjelaskan materi kuliah yang akan kami pelajari, ditambah tugas-tugas, dan ujian yang akan kami hadapi di akhir semester. Daftar buku yang harus dibacapun tak sedikit. Kalau tak salah, ada tiga puluh judul. Itupun, katanya nanti akan ditambah lagi. Kurasa, kami akan bersenang-senang di semester ini.